The Blue Jeans Soldiers

The Blue Jeans Soldiers

Kesatuan Baret Merah yang dibentuk pada 16 April 1952 sudah kesekian kalinya berganti-ganti nama. Diantaranya nama legendaris RPKAD atau Resimen Para Komando Angkatan Darat hingga Kopassandha alias Komando Pasukan Sandhi Yudha. Almarhum papa saya baru bertugas di Baret Merah sewaktu namanya masih Puspassus AD atau Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat sebelum berganti menjadi Kopassandha.

Pada periode 1980an, guna memenuhi hakekat ancaman dan gangguan serta tantangan yang ada, kesatuan ini memiliki Grup Parako atau Para Komando dan Grup Sandi Yudha alias Sandha. Dalam sebuah Grup Parako saat itu bermaterikan 3 (tiga) Detasemen Tempur atau Denpur. 1 (satu) Denpur terdiri dari 3 Kompi dan 1 Kompi terdiri dari 3 Peleton (Denpur 12~ Kompi 111, Kompi 112 dan Kompi 113). Sedangkan di Grup Sandha atau Sandhi Yudha terdiri dari Karsa Yudha dibawahnya menggunakan istilah Prayudha. Saat ini di Kopassus menggunakan istilah Batalyon, contoh Grup 1 Batalyon 11,12 atau Grup 2 berarti Batalyon 21,22 dan begitu seterusnya kecuali Satuan Penanggulangan Teror atau Gultor. Meskipun sama-sama memiliki kualifikasi Komando namun tugas Grup Parako dan Grup Sandha berbeda satu dengan lainnya. Satu hal yang pasti seorang anggota Baret Merah mesti melewati masa tugasnya beberapa tahun berikut memiliki riwayat penugasan di Grup Parako lebih dahulu baru kemudian anggota tersebut dapat bergabung di Grup Sandha.

Guna mengetahui secara sederhana perbedaan antara Grup Parako dengan Grup Sandha, kita dapat mengambil contoh saat ”infiltrasi” yang dilakukan pasukan ini ke Timor Portugis di tahun 1975. Sebelum digelar Operasi Gabungan besar-besaran dari darat laut dan udara untuk merebut Kota Dili, Minggu 7 Desember 1975, Kopassandha telah mengirimkan setidaknya 3 Team Khusus yang dipersiapkan dalam rangka perebutan Dili. Kesuksesan yang diperoleh Team Susi Umi dan Tuti tak diikuti dengan mulus oleh operasi selanjutnya. Menurut almarhum Jenderal Purnawirawan Benny Moerdani dalam bukunya, operasi gabungan ini masih memiliki banyak kelemahan. Hal itu dikarenakan oleh ketiadaan pengalaman dari TNI untuk melaksanakan Operasi Gabungan sebelumnya. Konsekuensi ketidaksiapan pasukan mengakibatkan banyaknya pasukan TNI yang gugur termasuk prajurit dengan pangkat Mayor dan Kapten. Operasi gabungan Lintas Udara dengan inti kekuatan dari Grup 1 Kopassandha dan Batalyon 507 Kostrad Jawa Timur ini memakan korban cukup besar

Sifat dari operasi Sandha yang dilakukan itu sendiri juga memiliki kekhususan dengan tingkat kerahasiaan yang tinggi dan tentunya sasaran yang diberikan memiliki dampak buat operasi selanjutnya.

Berbicara mengenai Operasi Seroja di Timor Portugis, seperti diketik diatas bahwa jauh sebelum operasi itu dimulai, Kopassandha ketika itu setidaknya telah menurunkan 3 Team dari Grup Sandha yakni : Team Susi Team Umi dan Team Tuti. Team Susi yang dikomandani oleh Kapten Yunus Yosfiah ini berganggotakan 100 orang. Mereka mayoritas bertugas di Grup 4 Kopassandha. Para prajurit ini tergabung dalam 4 Prayudha dengan masing-masing 20 anggota dipimpin seorang perwira belum termasuk anggota lainnya pada tingkat Mako. Ke-100 orang anggota Kopassandha ini mulai mempersiapkan diri sekitar Oktober 1974. Team Susi yang dalam masa persiapan masuk pada Karsa Yudha “Siaga“ akhirnya diberangkatkan ke daerah operasi mulai 29 April 1975 hingga 9 Nopember 1975. Karsa Yudha yang berangkat tugas operasi Pra Seroja ini tergabung dalam gugus tugas Nanggala 2 dimana sebelumnya selain latihan militer diberikan juga buat mereka pelajaran Bahasa dan Budaya Timor Portugis.

Namanya juga pasukan Sandha, ke-100 anggota Nanggala 2 ini masing-masing memiliki nama samaran sendiri-sendiri. Ambil contoh almarhum papa saya tempo itu diberikan nama Yosep Fernandez atau biasa ditulis Ama Yosep pada tiap surat yang dikirim papa ke mama di Cijantung. Dalam tugas penyamaran beliau “mengaku“ bekerja sebagai Mandor Jalan sehingga banyak sekali catatan berupa tulisan tangan yang ditinggalkan hingga kini masih tersimpan.

Team Nanggala 2 ini sepanjang penugasan di Timor Portugis dikenal juga sebagai The Blue Jeans Soldiers. Alasan kenapa mereka dijuluki seperti itu tak lain dan tak bukan disebabkan oleh pakaian yang dikenakan prajurit Komando ini semua dari bahan blue jins. Tak satupun anggota Team Susi ini menggunakan atribut pasukan Baret Merah. Selama di medan perang mereka menggunakan pakaian sipil dengan seledang kain Timor menutupi tubuhnya. Kebanyakan dari prajurit itu juga mengenakan Topi yang memiliki kekhasan Timor.

Setiap Prajurit Kopassandha yang tergabung dalam Team Susi pada waktu itu ”sengaja” menggunakan senjata non organik TNI yaitu AK 47. Dalam berbagai pertempuran sepanjang tugas operasi di Timor Portugis selain AK 47 anggota Nanggola 2 juga menggunakan RL atau Rocket Launcher. Penggunaan AK 47 adalah untuk menyamarkan tugas mereka selaku Sukarelawan dalam rangka membantu Partai Apodeti, UDT, KOTA dan Partai Trabalista yang menginginkan rakyat Timor Portugis bergabung dengan Indonesia. Keempat partai pendukung integrasi Timor Timur dengan Indonesia kemudian membuat sebuah aksi disebut Deklarasi Balibo untuk menandingi pernyataan kemerdekaan yang secara sepihak dicetuskan oleh Fretilin.

Keinginan Rakyat Timor Portugis untuk bergabung dengan Indonesia dilandasi oleh kesengsaraan dan kekejaman penjajahan Portugis melalui Fretilin (Frente Revolucionaria de Timor Lesta Independence) yang saat itu sedang berkuasa.

Para Prajurit TNI dari kesatuan Baret Merah sewaktu melakukan gerakan di daerah operasi memiliki tugas untuk mempertahankan kantong-kantong gerilya yang masih dikuasai Apodeti sehingga secara politik Apodeti masih memiliki suara dalam forum internasional di PBB. Dan perjuangan para sukarelawan pro integrasi menjadi bukti kuat bagi Timor Portugis untuk bergabung dengan Indonesia melalui Deklarasi Balibo yang telah disepakati oleh 4 tokoh utama Partai Apodeti, UDT, Kota dan Trabalista.

The Blue Jeans Soldiers berintikan sepasukan prajurit Baret Merah setidaknya pernah membantu rakyat Timor Timur pada masanya. Apapun dan bagaimanapun kini situasinya The Blue Jeans Soldiers namamu senatiasa tercetak dengan tinta emas. Peran mereka senantiasa melekat dihati. Kaulah pahlawan Seroja sesungguhnya.

Posted on 20/06/2011, in Putra Cijantung and tagged . Bookmark the permalink. 41 Komentar.

  1. nice sob, cerita lo pas..memang kopasandha TOP…jd inget klo tm2 bokap crita jaman dlu, bokap gw dlu jd penembak jitu yang targetnya para petinggi Fretelin yg sembunyinya pd di hutan…klo Fretelin Berkomunikasi dg temannya menggunakan suara burung, makanya bokap gw mesti belajar mempelajari maksud dr suara tsb..bayangkan selama 6 bulan bokap gw tidur di pohon menunggu petinggi Fretelin Keluar dr sarangnya.bokap gw 1 team terdiri 5 org, gw g kebayang gimana beraninya pasukan kopasandaha pd waktu itu, bokap gw ad fotonya dimana dalam 1 gubuk, tersimpan ratusan mayat2 tentara Fretelin.
    dan banyak lg sob…klo mau sharing dateng aj ke Cijantung ato ke Komplek Kopassus Cimanggis,

  2. Ok Bro thanks atas sharingnya btw gw juga anak Cijantung dan tinggal di Kedayu

  3. Kedayu Ciamggis, Salam Komando Bang, sy anak Br kemaren Sore…Hehehehe, Saya jg ikut Ormas GM.FKPPI Rayon Pasar Rebo.

  4. instrupeksi diri, sebetulnya pasukan kita masih blm sempurnabanyak kelemahan,. harusnya peristiwa itu jadi evaluasi,bukan kita ,fretilin jumalhnya lebih sedikit dan pasukanya kita dan senjatanya tidak lengkap. kita masih banyak yg korban, belum lagi pasukan yg terjun nembakii temennya sendiri marinir yg dibawah yang sejak jam 3( bukan jam5) pagi bertempur dan bergerak maju untuk menguasai kota. berati ini kan konyol .

    jika tulisan diatas menyatakan mengusai kota dili berhasil karena operasi lintas udara,ini gak nyambung. saya justru keberhasilan itu lewat operasi ampibi jika kita jujur.
    apa lagi diatas dijelaskan operasi ini diawali operasi ampibi.

    coba kita evaluasi.
    1. tembakan dari kapal sangat berperan ,karena sepanjang hari
    2, kedua marinir sdh bergerak maju dan berhasil memukul mundur fretilin buktinya dia sdh berada di darat bahkan ditembaki temen yg terjun untuk gak ada korban.
    3. marinir sdh berhasil memukul mundur fretilin tanpa kehilangan personil masih utuh.

    kesimpulan.

    1. pasukan para tidak mengenal mana lawan mana kawan,itu bisa karena stres, .walaupun dlm kondisi apapun tetap harus tau mana kawan mana lawan.

    2,penerjunan sorti ketiga dibatalkan ,kemungkinan untuk menghindari banyak korban pasukan para,

    3 keberhasilan ini klo kita nilai hasil operasi ampibi dan itu wajar dengan tidak mengada ngada dan opersi lintas udara membantu atau meneruskan operasi darat selajutnya untuk menggantikan marinir yg berhasil merebut wilayah daratan itu sesuai teori operasi.dan kesimpulannya operasi listas udara kurang maksimal dlm operasi ini ,

    • Saya bangga ada yg membahas hal ini…krn di Cijantung sendiri hal ini jarang sekali di ceritakan. Satu hal yg hampir terlupa, bahwa misi nanggala-2 Team Susi adalah mission imposible. Karena apabila mereka tertangkap atau mati mereka tdk diakui sebagai anggota TNI. Dan merekalah pembuka jalan bagi pelaksanaan Ops. Seroja, dari mereka diadapat data posisi lawan dan kawan. Dan juga data utk pelaksanaan pendaratan & penerjunan pasukan TNI. (Philipus Pereira)

      • KOMANDO ! Terima kasih atas komentarnya Pak Philipus. Ayah saya dulu berganti nama jadi Joseph Fernandez alias Ama Joseph tugas penyamarannya adalah Mandor Tukang Ukur Jalan. Jadi infiltrasi di daerah lawan guna mendapatkan data-data penduduk, tentara musuh dan hal lain terkait penugasan Satuan Baret Merah Parako atau Infanteri lainnya. Ini saya ketik atas cerita langsung dari almarhum ayah saya ketika masih hidup berikut dengan dokumen yang beliau miliki, catatan perjalanan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Tetun. Ooh saya dulu punya sodara juga namanya Philipus, Provost di Grup 1 Parako, kumisnya puanjang banget he he he…mungkin namanya sama ya soalnya beliau orang Flores.

  5. mudah@an TNI kita lebih profesional , jngan hanya jika pamer demontrasi jika ulang tahun TNI, justru kemampuan harus dirahsiakan malah diadakan ,itu mungkin harpan rakyat indonesia.

  6. Dear Dini, thanks ya…Alm Benny Moerdani sudah mengakui kelemahan operasi gabungan ABRI waktu itu jadi saya tak akan membahas lagi. Bukan persoalan siapa yang lebih hebat lebih jago dalam Operasi Seroja itu yang pasti Operasi Gabungan itu melibatkan TNI AD, TNI AL, TNI AU. Silahkan saja dalam Operasi Seroja kalau ada yang menonjolkan Marinir Paskhas, Kostrad dll itu hak setiap orang, yang pasti poin of view yang saya ambil adalah dari TNI AD khususnya Kopassus. Saya juga tidak bermaksud untuk menganalisa namun hanya berusaha menceriterakan apa yang saya dengar dari orang tua, baca dari buku-buku terutama buku Benny Moerdani, Hendro Subroto dan semua itu membanggakan buat saya sebagai Putra Baret Merah. Kalau Dini ingin membanggakan Marinir silahkan saja itu sah-sah saja namun tidak untuk saya. Tak mungkin saya membanggakan kesatuan lain, saya besar karena beras Koperasi dari Kopassus, air PAM cijantung, Sekolah di Kompleks Cijantung, jadi wajar kan saya lebih membanggakan kesatuan Baret Merah. Baik atau buruk Pasukan Komando No. 3 di Dunia itu tetap dihati

    Persoalan Demonstrasi Ketangkasan saat HUT, saya no komen, yang pasti para petinggi di masing-masing Korps sudah mengantisipasi untung ruginya pengadaan demonstrasi.

    Semoga TNI kita semakin jaya dan profesional
    Salam Berdaya !

  7. baru baca tulisan nya mas..semoga TNI semakin baik ke depannya..kalo soal TimTim.Polisi juga ikut koq mas.ada Brimob juga yang di kirim kesan waktu konflik..

    salam:)

    • Sip, setahu saya dulu Brimob itu namanya Menpor atau Resimen Pelopor. Oom saya juga ada yang Menpor, ponakan sekarang di Brimob Polda. Semua elemen Bangsa turut serta pd saat Timtim jd daerah operasi termasuk Pramuka, Menwa. Kebetulan yang saya tahu dari versi TNI cq Kopassus karena saya memiliki Sprint, Foto-foto saat Team Susi beroperasi, jd memang itu yg saya ketik. Silahkan saja kalau ingin menuliskan dari sudut pandang lain, its a free country sepanjang tidak menjelekkan satu sama lainnya. Yang pasti julukan The Blue Jeans Soldiers ada di Bukunya Hendro Subroto Saksi Mata Operasi Timor Timur.

      Salam Berdaya dan Sukses selalu

  8. Memang smua ikut trlbt dlm operasi seroja,tp jujur yg plg byk brperan adl prajurit kopassus grup 3/pasukan sandhi yudha.sesuai dg tugasnya mlakukan infiltrasi ke daerah musuh sebelum pasukan lain di terjunkan.adakah marinir untuk itu?

    • Saya tidak tahu persis apakah ada pasukan lain yang juga melakukan infiltrasi namun sepanjang yang saya ketahui dari cerita almarhum ayah dan prajurit lain di kompleks ya seperti yang ditulis. Setahu saya bukan Grup 3 yang membentuk Team Susi, Umi dan Tuti tetapi Grup 4 Sandhi Yudha (sesuai Sprint yang masih tersimpan dirumah). Seingat saya, Grup 1 itu dulu Parako (waktu itu dipimpin oleh Pak Sugito nantinya akan diterjunkan saat 7 Desember 1975), Grup 2 Sandha di Kartosuro, Grup 3 Karianggo Parako, Grup 4 Sandha Cijantung, Pussandha Linud Batujajar dan Den-81 (kini Gultor). Itu dulu sekarang kan Kopassus sudah berubah.

      Saya tidak bermaksud pasukan mana yang lebih berjasa dari yang lain, saya hanya ingin membagi ceritera bahwa dulu zaman Timor Timur bergejolak, ada 3 Team yang lebih dulu masuk Timor Portugis ketika itu yakni Susi yang dikomandani oleh Kapten Yunus Yosfiah, Team Umi dan Tuti masing-masing dikomandani oleh Kapten Tarub dan Kapten Sofian Efendi dimana nama Team tersebut konon diambil dari nama-nama istri mereka bertiga.

      Salam KOMANDO !

  9. Ada Kopaska AL juga yang menyusup ke TIMTIM.

    • Semua elements bangsa punya andil di Tim Tim waktu itu mulai dari Hansip Pramuka Menwa Kopasgat/PGT Marinir Kopaska Brimob Kostrad dll. Sepengetahuan sy semua (kecuali menwa pramuka) melakukan infiltrasi namun yg berjalan kaki dari Atambua keTimor Portugis jauh sebelum Operasi Seroja digelar adalah 3 Team Susi Umi Tuti dari Kopassandha mrk masuk lebih dahulu mempersiapkan serangan umum 7 Desember 1975 oleh Operasi Gabungan ABRI ketika itu. Jadi please share jg kakbayu bila punya cerita tentang Kopaska. Mnrt buku Dan cerita langsung Team Susi Umi Tuti ini bila tertangkap mati saat itu tidak bakal diakui sbg tentara oleh pemerintah. Coba baca buku Hendro Subroto ttng Tim Tim. Thanks ya kakbayu sdh mampir sy tunggu cerita tentang Kopaska do Timtim Salami Berdaya KOMANDO !

  10. Jauh sebelum operasi Seroja, ada operasi Prihatin, yang melibatkan 1 kompi KKO AL.
    Tapi penulis ini menceritakan ayahnya, biar bagaimanapun, ayah itu laki-laki terhebat bagi anaknya.

    • Ya silahkan ditulis spy bs menambah keberdayaan kehebatan tiap pasukan khusus 3 Matra milik Indonesia. Satu2nya yg dikenal sbg The Blue Jean Soldiers hanya Kopassandha dg 3 Teamnya itu. Ini tercatat dibuku Sejarah Tim Tim karangan alm Hendro Subroto. Silahkan dibaca istilah itu bukan dari saya. Boleh dong diceritakan ttng Operasi Prihatin it spy kami jg bs tahu. Kalo di Baret Merah namanya Nanggala 2. Ditunggu ceritanya Alex trims

  11. KOMANDO!……Saya sepakat dengan The Blue Jeans Soldiers!……….. Infiltrasi ke daratan Timor portugis tahap awal di komandani oleh Kolonel Dading Kalbuad
    BRAVO……….THE BLUE JEANS SOLDIERS!

    • KOMANDO ! Menurut Buku Sejarah Perjuangan Operasi Pra Seroja/Seroja karangan Hendro Subroto, mencatat dua nama yang berperan di Timor yakni Pak Benny dan Pak Dading. Saya kurang dapat info tentang Pak Dading, apakah beliau masih hidup atau sudah bersama sahabatnya Alm Pak Benny Moerdani, Bravo The Blue Jeans Soldiers, Bravo TNI ! KOMANDO !

  12. Sebelum The team Blue Jeans Soldier inflitrasi ke Timor Portugis,..ABRI telah mengunakan para pengikut Apodeti menyusup sampai di taibessi markas Fretilin,..penyusup Apodeti tinggal disebelah markas fretilin untuk mengambil data2 mengenai tropaz dan para petinggi Fretilin…ada seorang bapak yg sudah meninggal bernama Maukura yg waktu itu melaksanakan tugas itu dan memberitahukan gerakan fretilin ke komando intel yg bertugas di kedutaan Indonesia di Licedere…sampai pasuakan penerjun dan Ampibi masuk di dili tgl 7 desember 1975 si Bapak Maukura pun mengikuti Fretilin masuk Hutan..setelah 1976 bulan maret si bapak Maukura menyerah dengan beberapa rakyat dan sejumlah komandan fretilin di Balibar dekat bukit Dili ..menyerah di tangan pasukan Baret merah..Si Bapak Maukura tiba2 mengeluarkan tanda kenal dan bendera merah putih juga kartu Apodeti yg selama penyusupan menyembunyikan simbol Indonesia di paha dan dilipat didalam celana dalam..setahu saya tugas ini amat berat dan resikonya lebuh tinggi kalau di tangkap,.ini namanya pasuakan tak dikenal…

    Mengenai kehebatanya Pasukan baret Merah memang terbukti ada tapi banyak yg membabi buta menembak orang sipil gara2 beberapa mayor dan kaptennya mati ..di operasi seroja ABRI membunuh sesemaunya orang sipil yg ketemu mk rakyat yg mau ambil simpatik dengan kedatangan Indonesia malah membenci ABRI sampai gereja yg sebelumnya mendukung Indonesia malah membalik belakang..

    Setahu orang Timor ,Pasukan yg tak membunuh semaunya adalah dari KOPASGAT baret kuning dan pasukan ini meraih simpatik selama bertugas di Tim Tim dan tak banyak kehilangan Angotanya sampai Timor lepas dari NKRI…Pasukan Baret Kuning ini sampai meraih simpatik dari fretilin dan bila bertemu di hutan tak menembak antara mereka sampai pasukan baret kuning ini melindungi para pengikut Fretilin yg tertangkap..salut deh sama pasukan ini.

    Fretilin mempelajari operasi intelegen yg dilakukan ABRI selama operasi seroja mk fretilin mengambil pelajaran dari Taktik indonesia sendiri untuk membalik menyusup para klandestin di semua sisi ABRI yg bertugas di Tim Tim dan mengambil informasi dari ABRI.
    para klandestin berkerja membantu ABRI dengan baik2 dan membantu operasi ABRI tapi dari sisi lain memberi informasi ke Fretilin..gerakan klandestin lah memberikan dampak besar terhadap perjuangan dihutan dan diplomatik sampai Timor lepas dari Indonesia..
    saya anggap Gerakan klandestin adalah suatu gerakan yg sangat intelengen dalam penyusupan karena belajar dgn ABRI makan dgn ABRI selama ini tanpa sepengetahuan dari ABRI…penyusupan Intel atau klandestin sampai di jawa dan petinggi militer Indonesia antara periodo ahkir tahun 1991 sampai 1999..

    suatu saat akan kita simak tentang gerakan klandestin Timor Timor.

    Salam

  13. Dear Mauxiga,
    Thanks ya atas sharingnya. Soal pasukan mana yang lebih dahulu secara persis saya tidak tahu yang saya tahu cerita almarhum ayah dan Surat Perintah yang masih tersimpan di rumah tercetak jauh sebelum 7 Desember 1975, termasuk Surat Perintah dalam bentuk Radio Gram mengenai perintah pergerakan almarhum bersama seorang rekannya dari satu desa ke desa lainnya itu terjadi beberapa bulan sebelum 7 Desember 1975. Siapapun yang lebih dulu masuk ke Timor Timur bukan suatu persoalan buat saya, silahkan saja cerita tentang Kopasgat, Brimob, Marinir, Kostrad atau Menwa dan Pramuka sekalipun yang masuk lebih dulu ke Timor Timur. Satu saja buat saya, Baret Merah tetap merupakan yang terbaik. Sampai mati Baret Merah jiwa hamba !
    Salam Berdaya !

  14. untuk saudara

    saya percaya sama anda,..ya betul juga .kerena operasi yang dilakukan sebelum invasi atau operasi seroja brsifat rahasia dari bakin,mk untuk ketahui siapa yg duluan masuk itu sulit..tapi yg jelas sudah ada pengintaian dan penyusutan dari Tim baret merah dan lain2..
    saya juga salut sama baret merah karna operasi seroja banyak cerita yg saya dengar sangat intelegen yg perluh diikuti oleh TNI sekarang,..salam

  15. kpd oomwil, izin numpang sharing. sebelum ada operasi flamboyan dengan pola combat inteligence yang dilakukan tim umi, susi dan tuti…, bakin sudah melakukan operasi komodo sebatas operasi intelijen. ops komodo ini juga yang memberdayakan potensi lokal untuk bergerak. namun sitkon politik saat itu berubah dengan cepat sehingga akhirnya G1 Hankam pak Benny melancarkan operasi flamboyan yang secara khusus pak Benny meminta sahabat dekatnya pak Dading (mantan Dangrup-2 Kopassandha) untuk memimpin operasi ini, maka berangkatlah tim susi, umi dan tuti.

  16. dear omwiil
    mungkin ayah kita saling kenal karena di kesatuan yang sama dan bertugas di tahun yang sama, ayah saya di grup 4 kopassandha..salam kenal omwill …KOMANDOOO

    • Salam Kenal juga Mas Sihan, terima kasih sudah mampir. Kami dulu tinggal di Jl Sungai Luis H64 (entah skarang nama jalannya apa) setelah itu pindah ke Taman Serang Banten 1981 sampai 1989 dan langsung ke Cimanggis. KOMANDO !

  17. trim omwill ,kami dulu tinggal di cijantung 1 jl pineleng (kalau sekarang di belakang balai komando) tapi sekarang pindah di jateng,dan kalau ke jakarta pasti mampir di cimanggis (kedayu ) bertemu dng teman2 waktu di asrama dulu,…

    • Oh tinggal di Pineleng itu saya sering maen sepeda kesana dulu apalagiada teman SD Rahmdat dan Henny. Mereka di Pelita 1 skarang dan rumah ortu saya juga di Kedayu

  18. Beberapa bulan lalu, saya baca buku Bio Sutiyoso. Cerita oomwil ini benar adanya. Sutiyoso dengan nama samaran sebagai mahasiswa. Badan Bang Yos yg kecil tak buat Fretellin curiga. Saya sependapat, Kopassus adalah tonggak awal krn mereka kledestein (disusupkan), dan mereka seperti “dead man standing”. Jika tertangkap, negara tidak akan mengakuinya. Bagi saya, mereka “gila”, “hilang udelnya”, namun demikian, saya sebagai guru sekolah, seringkali bercerita kehebatan Kopassus. Murid merasa bangga, ternyata kata mereka: Indonesia bukan hanya punya koruptor ulung saja, tapi tentara-tentara hebat!. Keren mas bro!!!

      • jumpa lagi omwill…jadi nostalgia jaman dulu ni hehe…o ya klo di kedayu pasti mampir di keluarga pak deden sukandar dan anak2 nya deny ,dedy ,mol …hehe oya omwil sedikit cerita ,ayah saya dlu di bawah pimpinan bp yunus yosfiah dan cerita ayah saya, jika tertangkap musuh mabes tidak mengakui bahwa mereka (tim N 2) adalah
        anggota TNI….Bravo…KOPASSANDHA

      • Mas Sihan berarti Bapak anda dg Bapak saya satu team dong. Nanggala 2 dibawah pimpinan Kapten Yunus Yosfiah. Banggalah dan bersyukurlah kita tempo dulu tdk menjadi yatim Kalo melihat resiko besar yg diemban Team Susi krn para ortu kita berperang digaris depan daerah musuh. Biarlah itu semua jadi cerita buat Anak cucu bagaiman perjuangan ayah2 kita KOMANDD !

  19. omwill berarti bpk kita teman seperjuangan dong. kita harus bangga dan bersyukurkarena perjuangan ortu kita tercatat dlm sejarah indonesia.Hampir menjadi yatim omwil menurut cerita bpk . Bpk tertinggal dari team nya, tinggal 2 orang di kepung hampir 1 ton fritelin,dr subuh sampai subuh di hujani tembak kan tp akhirnya selamat bisa ketemu dgn team nya kembali. mungkin ini hasil dari pendidikan komando..dan yg pasti berkat lindungan ALLAH.SWT….KOMANDOO

  20. KOMANDO!!!…..saya setuju THE BLUE JEANS SOLDIERS. pasukan yg siap disegala medan pertempuran kebetulan ALM. Bapak saya juga ditim SUSI tersebut dengan nama samaran PAULUS Sebagai Pedagang……BRAVO…..THE BLUE JEANS SODIERS!!!!

  21. KOMANDO ! Hand Salute buat orang tua kita mas Agung. KOMANDO !

  22. Sayang oomwil! Terima kasih untuk topik ini, yang menceritakan tentang kepahlawanan Pasukan Khusus Indonesia!
    Ketika saya pertama kali membaca tentang operasi-operasi Flamboyan dan Seroja, saya terkejut oleh keberanian dan kepahlawanan para prajurit yang mengorbankan hidup mereka demi penyatuan kembali tanah air! Tentu saja, keberhasilan operasi gabungan besar-besaran dari darat laut dan udara untuk merebut Kota Dili dan Kota Baucau hanya mungkin sebagai akibat dari pekerjaan awal Kopassandha tiga tim pada bulan Oktober.
    Tetapi bahkan sebelum Oktober, banyak perwira, mengenakan pakaian sipil, dilakukan kepramukaan pekerjaan di daerah perbatasan di wilayah Tim-Tim. Mereka melakukannya dengan baik sehingga penduduk lokal bahkan tidak ada keraguan bahwa ini anak-anak buah adalah penduduk setempat. Penduduk setempat menganggap beberapa dari mereka sebagai Tionghoa lokal! ))
    Para perwira mempertaruhkan hidup mereka untuk mengumpulkan bahan penting pada benteng musuh, dan orang-orang yang mungkin berguna dalam mendukung pasukan, atau sebaliknya – dapat menimbulkan ancaman dan bahaya.
    Saya terkejut dan senang bagaimana hati-hati dieksekusi ini bagian dari pekerjaan intelijen, nskolko serius mendekati tentara Indonesia untuk persiapan operasi pada integrasi Timor Timur ke satu negara. Setelah semua pekerjaan ini dalam tahap pertama telah menyelamatkan banyak nyawa prajurit serta penduduk setempat!
    Sayangnya, biasanya ketika diberitahu tentang hari ketujuh Desember berbicara tentang kurangnya koordinasi antara pasukan darat dan marinir, dan kekejaman yang tentara Indonesia seolah-olah melakukan terhadap penduduk sipil.
    Dan rumor tentang ekses membesar-besarkan dan berulang-ulang (yang Anda ketahui tentang eksekusi atas “27”)) perempuan tawanan di dermaga yang terjadi di 09:00 pada hari kedua operasi “Seroja” dan kemudian lain “59”)) orang) dan berniat jahat dan cara pengecut untuk mewakili elit tentara sebagai gerombolan liar barbar.
    Semua ini dikatakan, membuat isapan jempol untuk mengurangi keberhasilan tentara Indonesia untuk mengabaikan pekerjaan yang menakjubkan dari intelijen militer, yang terus berlanjut bahkan setelah 08-10 Desember, kemudian anggota-anggota Team Susi Team Umi dan Team Tuti terus dikerahkan di Timor Timur untuk memenuhi fungsinya.
    Tidak mengherankan, pasukan khusus Indonesia sekarang diakui sebagai salah satu yang terbaik tidak hanya di Asia tetapi juga di seluruh dunia.
    Maaf jika saya menulis buta huruf, saya tidak berbicara bahasa yang bahasa Indonesia.
    Sekali lagi, terima kasih! Salam Bro!

    • Salam Berdaya Mas Bro1975 terima kasih atas pendapat yg melengkapi tulisan ini. Saya senang msh banyak org yg menghargai perjuangan para orang tua kami. Thanks mas Bro

  23. Ir. Haji Lalu Muhammad Hamdan Sjahrul, SH.

    paling penting sebenarnya adalah operasi awal perintis intelijen yang sampai sekarang msh berstatus classified/rahasia, awalnya BAKIN sudah menerjunkan sekitar 5 org agen intelijen ke timtim sebagai ujung tombak operasi seroja, dimana para agen sudah punya tugas sendiri2 dan bertanggung jawab langsung ke Jenderal M. Juyuf waktu itu
    ——— sekian disampaikan.

    • Dear Pak Hamdan,
      Terima kasih atas sharingnya. Semua komponen yang berperan dalam Operasi Pra Seroja, Seroja menurut saya penting semuanya. Sekali lagi yang saya ketik ini berdasarkan cerita almarhum ayah, Buku Hendro Soebroto alm (Saksi Mata Integrasi Timtim), Buku Benny Moerdani dan cerita-cerita di Kompleks Kopassus saat itu.
      Salam Berdaya

      • Apakah pak kenal yg namanya kapten yosep (nama samaran) dan hendrik papilaya (seorang pendeta) dari kopassus tahun 1975 berasa di atambua. Yg saya dengar dari om saya mereka semua biasa ke rumah om. Karna om saya pada waktu itu sopir yg membawa mereka dari atambua menuju haekesak trus ke balibo

  24. legagusturwibawa

    Reblogged this on Berbagi info dan pengalaman.

Tinggalkan Balasan ke mazbejo Batalkan balasan